Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku takjub dengan omzet batu akik di Rawabening, Jatinegara, Jakarta Timur. Menteri Perindustrian memantau transaksi batu mulia yang terus naik, mencapai Rp5-10 Miliar per hari. Seperti diberitakan sebelumnya sang menteri pun mengakui jika batu akik nusantara memiliki kualitas wahid dan berpotensi memiliki harga jual tinggi.
Sang menteri yakin jika strategi promosi melalui pameran batu akik mampu mendorong nilai transaksi yang tinggi. Akhirnya industri batu mulia nusantara mampu menjawab tantangan pembangunan di masa depan.
Uniknya, Menteri asal Kabupaten Rote Ndao, Propinsi NTT ini memiliki hobi juga soal akik. Bahkan dalam pameran yang di gelar di Kemenperin Selasa (21/4) kemarin secara terang-terangan ia menawar batu akik yang dijual pedagang di pameran tersebut dengan harga yang tinggi Rp 250 juta dari harga yang ditawarkan pedagang Rp 1 Miliyar. Namun sayangnya hingga berita ini ditulis belum ada kabar kelanjutan transaksi batu akik yang sempat ditawar oleh Menteri Perindustrian tersebut.
Diketahui, Kementrian Industri mengadakan pameran di Kantor Kementrian pada 21-24 April yang dikuti sekitar 50 perajin dari 24 provinsi. Sejumlah batu turut dipamerkan antara lain jenis Bacan Palamea, Obi, Doko asal Maluku Utara, serta Jenis Opal, Kalimaya asal Banten serta batuan nusantara lainnya yang unik dan langka