Propinsi Aceh memiliki banyak sekali kandungan batu mulia. Bagi orang awam cukup sulit membedakannya, karena batu mulia tersebut memiliki nama yang beragam. Sebelumnya kami telah sedikit mengulas tentang bagaimana membedakan batu akik bio solar aceh yang sali dan bukan. Kali ini kami coba mengulas beberapa varian dan jenis batu solar Aceh, agar para akik lovers makin mudah dalam mengenal dan mencintai kekayaan alam Indonesia.
Para akik lovers, pada dasarnya bahan batu Bio Solar Aceh adalah keluarga jenis lumut belimbing dari kelompok Idocrase. Batu tersebut pertamakalinya ditemukan di Aliran Sungai desa Ketambang dan desa Pecat kecamatan Pantai Cermin. Untuk tingkat kekerasan rata-rata batu dari jenis Idocrase ini cukup keras, yaitu rata-rata 7 skala mohs.
Begitu kayanya alam Aceh, dalam satu bongkahan batu bahan akik, terkadang terdapat 4 varian warna yaitu hijau,coklat,kuning dan warna hijau cincau. Hal inilah yang membuat pemberian nama yang berbeda pula. Ini bisa terjadi karena posisi sebagian bongkahan batu ada di dalam permukaan air dan yang sebagian lagi tertanam didalam tanah, hal itulah yang menyebabkannya terjadinya perbedaan warna.
Untuk Memudahkan akik lovers dalam memahami jenis batu Bio Solar Asal Aceh, kami membuat beberapa klasifikasi jenis batu idocrase Solar Aceh, yang kami kategorikan menjadi tiga nama :
1. Solar
Jenis ini akan menampilkan warna coklat persis seperti warna minyak solar yang biasa di gunakan pada bahan bakar mesin diesel.
2. Bio Solar
Jenis ini memiliki ciri-ciri warna coklat kehijauan dengan fenomena luster/ klep air berwarna kekuningan dimana jenis ini yang memiliki harga tinggi tergantung kualitas dan ukurannya.
3. Cincau
Jenis ini akan menonjolkan warna hijau kekuningan, sehingga secara visual terlihat warna cerah, tapi ada juga yang dominan lebih tua untuk ‘cincau’.
Propinsi Nangroe Aceh Darusalam, saat ini memang sedang naik tahta dunia perbatuan di Nusantara. Namun tidak menutup kemungkinan daerah lain akan menyusul
